Berdoalah, Dia akan mengabulkannya

Wahai saudara-saudaraku, marilah kita mendekatkan diri kepada Allah SWT Sang Pemilik Dunia dan Akhirat. Perlu kita ingat bahwa kehidupan dunia ini adalah milikNya. Tak ada segala sesuatu yang terjadi di seluruh jagad raya ini kecuali dengan izinNya. 

Dari pergerakan atom, daun yang jatuh, bencana yang terjadi, semua di bawah kendaliNya. Dan Dialah yang mengetahui masa depan dan masa lalu dari dunia ini. Dia mengetahui apa yang terbaik untuk kita, meskipun itu belum tentu baik menurut kita. Dialah yang mengetahui segalanya.

Dialah yang Maha Pengasih dan Penyayang Penguasa Akhirat. Dialah yang Maha Berkehendak. Dialah yang Maha Kaya. Dialah yang Maha Pemurah. Dialah Maha Raja Diraja. Dialah yang Maha Mendengar dan Mengetahui. Jadi, janganlah ragu akan keberadaanNya, ragu akan Dia tidak mendengar doa kita. Semuanya itu kembali pada diri kita sendiri. Sebagaimana Dia telah berfirman:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqoroh: 186)

Dalam ayat di atas Allah telah berfirman, bahwa Dia tidak akan jauh dari hambaNya. Bahkan di ayat lain difirmankan kedekatannya melebihi urat nadi kita dengan leher kita. Jika ada yang mengatakan bahwa seseorang jauh dengan Tuhan, dialah yang meresa jauh. Namun, Allah tetap dekat dengannya. Dalam ayat tersebut maksudnya adalah Allah akan selalu mengetahui apapun yang kita perbuat, katakan dan rasakan. Meskipun itu hanya di hati. 

Di ayat berikutnya yang tercetak tebal, Allah berfirman akan mengabulkan segala doa. Semua, tapi jika kita memohon kepadaNya. Jadi, Allah memerintahkan kita untuk berdoa. Dan tentu Allah akan mengabulkan, pasti. Karena Dialah yang Maha Menepati Janji. Allah tidak pernah berbohong, apapun yang telah difirmankan olehNya pastilah kebenarannya, ‘mutlak’.

Kita lanjutkan pada ayat berikutnya yang bercetak tebal. Di sana ada seruan untuk ‘memenuhi segala perintahNya’. Melihat bahwa semua ini terdapat pada satu ayat, maka ini dapat diartikan sebagai kondisi pertama yang harus dipenuhi agar doa kita terkabul.

Dan tentulah itu merupakan sebuah keharusan sebagaimana pemahaman logika kita terhadap sebuah permohonan. Ibaratnya kita bekerja, kita boleh meminta apa saja sebagai upahnya. Tapi, kita belum bekerja sudah minta upahnya dibayarkan. Tentu tidak bisa, kerja dulu lalu dapat upahnya.

Lanjut pada kata bercetak tebal berikutnya, yang juga merupakan kondisi yang harus dipenuhi, yaitu ‘beriman atau percaya’. Hal ini adalah yang paling penting dalam berdoa. Banyak dari kita tidak yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Walhasil Dia tidak mengabulkannya. Perlu diketahui bahwa, doa itu tidak hanya berupa kata-kata. Tapi juga berupa prasangka, niat, perasaan, tindakan dan lain sebagainya.
 
Jadi, syarat yang paling penting untuk terkabulnya doa kita adalah kita harus positive thinking, terhadap doa kita sendiri bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Karena Allah telah berfirman dalam hadis qudsi; “Sesungguhnya Aku adalah sesuai prasangka hambaKu kepadaKu”. Jadi, jika kita berprasangka atau berpikir, dan istilah-istilah lainnya, bahwa doa kita tidak akan terkabul, ya tidak akan terkabul. Simpelnya apabila kita berprasangka A, maka jadinya A. Jika B, ya jadi B.

Dan dilanjutkan dengan kalimat penutup, ‘agar mereka selalu berada dalam kebenaran’.  Kata tersebut memberitahu bahwa kita diharapkan selalu berada di jalanNya. Tapi, kitalah ,yang telah diberi kuasa untuk berkehendak sendiri olehNya, yang menjauhkan diri kita sendiri dari kebenaranNya. Ya, diri kita sendiri.

Jadi, marilah kita mendekatkan diri kita kepada Allah. Tentunya, apabila kita sudah dekat dengannya doa-doa kita akan dikabulkan, tentunya dengan iman. Dan apabila kita sudah berada dalam jalan kebenaranNya, pastilah Dia akan melindungi kita dan menjaga kita.

Menjaga tidak berarti kita tidak mendapat cobaan atau masalah, karena kehidupan dunia ini penuh masalah yang dihadiahkan untuk kita karena Dia sayang terhadap kita. Dengan masalah Dia menguji kita dan mendewasakan kita, membuat kita orang yang lebih tegar dan ikhlas kepadaNya. Mari kita tunjukan pengabdian kita atas pemberian hidup ini. Karena semuanya adalah milikNya dan akan kembali kepadaNya.

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al 'Ankabuut: 64).

Apakah kamu juga tahu?
 
Wallahu a’lamubissowab.

Comments