Hi guys. Apakah kita pernah menyadari bahwa, sebagian besar
penemu dan ilmuan yang jago di bidangnya adalah orang keturunan Yahudi? Kita
ambil contoh saja, Mark Zuckerbug pendiri situs jejaringnan sosial, Facebook,
yang membuatnya termasuk orang terkaya di Amerika. Sergey Brain dan Larry Page
penemu mesin pencari terbesar di dunia, Google.
Bill Gates pendiri perusahaan
Microsoft yang mengantarkannya menjadi orang terkaya di muka bumi ini. Albert
Einstein, Fisikawan termashur pada abad ke-20 dengan penemuannya tentang teori
Relativitas. Lionel Messi, pesepak bola berbakat yang mendapatkan penghargaan
pemain terbaik dunia beberapa kali. Mike Lazaridis penemu BlackBerry yang populer pada saat ini. Felix Bloch penemu Bom Atom,
dan masih banyak lagi orang-orang keturunan Yahudi yang unggul pada bidangnya
masing-masing.
Bukti lainnya adalah dari 270
Hadiah Nobel Perdamaian, 102 yang memenangkan adalah orang yahudi dari pertama
kali dianugerahkan (1901) sampai saat ini. Dan hal yang paling mencengangkan
adalah jumlah orang Yahudi kurang dari 1% dari jumlah penduduk di bumi ini.
Tapi mengapa mereka bisa seperti itu? Hal tersebut bukan hanya sebuah
kebetulan, tapi karena mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata dari
golongan lainnya.
Kecerdasan yang mereka miliki
bukan semata-mata adalah takdir dari Yang Maha Esa, tapi mereka mendapatkannya
dengan ‘usaha.’ Yaitu, dalam mendidik anaknya, orang Yahudi memiliki
tradisi-tradisi khusus yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Dan
tentunya, tradisi-tradisi tersebutlah yang menyumbang kecerdasan kepada
generasi-generasi mereka. Dan hal ini mereka lakukan bukan sejak anak mereka
lahir, tetapi sejak anak mereka dalam kandungan.
Berikut adalah beberapa ‘ritual’
yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dalam mendidik anak-anak mereka;
Mendengarkan dan Bermain Musik
Musik yang didengarkan adalah
musik yang shaydu, menyegarkan pikiran dan menambah semangat psikologi.
Kebiasaan ini telah dilakukan oleh para ibu golongan yahudi ketika masa
kehamilan. Dan kebiasaan tersebut sesuai dengan kaidah kedokteran.
Mengerjakan Soal Matematika
Para ibu hamil tersebut tidak
merasa bosan untuk mengerjakan soal-soal matematika. Dan mereka mengerjakannya
tanpa beban, sehingga tidak menjadi beban psikologi. Jadi, jangan heran apabila
kita berada di negara yang moyoritas adalah orang yahudi -misalnya israel- melihat ibu-ibu yang sedang
hamil membawa buku matematika ke mana-mana.
Makanan Para Ibu Yahudi Saat Hamil
Selain kebiasaan-kebiasaan di
atas, para ibu yahudi juga memiliki kebiasaan mengkonsumsi kacang badam, korma
dan susu. Kebiasaan tersebut telah dilakukan mereka sejak dahulu. Selain itu,
mereka juga mengkonsumsi makanan-makanan lain yang bergizi lainnya. Dan ketika
makan ikan mereka menyisakan kepalanya.
Menjauhi Asap Rokok
Di kalangan yahudi, rorok
dianggap hal yang menjijikan, berbahaya dan hal yang tabu. Meskipun ada sekitar
5% dari mereka yang masih merokok. Meskipun begitu, ketika ada seorang ibu
hamil di tempat umum, dalam jarak minimal 15 meter, pasti tidak ada orang yang
sedang merokok. Dan apabila ada seorang perokok dan istrinya sedang hamil, dia
akan berhenti merokok dalam masa kehamilan sang istri semata-mata demi anaknya.
Di atas adalah beberapa tradisi
yang dilakukan oleh ibu-ibu Yahudi yang sedang hamil.
#Semoga bermanfaat bagi para
pembaca. ^_^
Referensi: Wahib, Ahmad. 2011.
Menguak Rahasia Cara Belajar Orang Yahudi. Jogjakarta: Diva Press.
menambah wawasan dan bermanfaat banget
ReplyDelete