Dalam kehidupan ini, kita pasti menjumpai berbagai persoalan hidup. Baik dari segi ekonomi, keluarga, dan lain sebagainya. Tentunya hal tersebut membuat diri kita merasa penat dan sumpek dalam menjalani hidup ini.
Belum lagi ada kegiatan dan tugas-tugas yang harus kita selesaikan. Rasanya membuat dunia ini semakin sempit. Sehingga, banyak dari kita yang merasa stress, bingung, pusing, cemas, dll. Bahkan banyak orang yang bunuh diri karena banyaknya persoalan hidup yang harus dihadapinya.
Apabila kita pikirkan, sebenarnya hal tersebut hanyalah bagaimana cara kita menyikapnya. Bagaimana ketika kita melakukan hal ini dan hal itu. Dan perlu diketahui, apa sih yang dicari dari menjalani kehidupan sehari-hari kita? Untuk apa kita bekerja? Kenapa kita mau melakukannya? Jawabnya ada pada diri kita sendiri.
Dan sebenarnya, jawaban universal dari semua pertanyaan tersebut adalah untuk mencari ‘kesuksesan’. Hal itulah yang paling dicari-cari oleh kita semua.
Kesalahanpahaman
Namun, dalam mencarai ‘
kesuksesan ’ ini, kebanyakan dari kita salah presepsi akan hal tersebut. Banyak dari kita yang mengintepretasikan bahwa ‘kebahagian dapat diperoleh jika kita punya banyak uang.’ Sehingga kita berlomba mendapatkan yang namanya ‘UANG.’ Dan para orang tua rela menyekolahkan anaknya sampai keperguruan tinggi demi mendapatkan perkejaan yang menjanjikan hal itu.
Selain hal itu, ‘POPULARITAS’ juga menjadi tren kedua setelah ‘UANG.’ Yang mana kita semua cenderung konsern pada kedua hal tersebut. Karena kedua hal itulah yang seakan menjadi tolak ukur atas kesuksesan seseorang. Sehingga, kita semua belomba-lomba untuk meraihnya.
Relativitas kesuksesan
Memang sih tidak apa-apa mengukur kesuksesan dari kudua hal tersebut. Karena kita semua memiliki definisi tersendiri tentang kesuksesan kita. Tapi, hal utama yang harus ada pada makna kesuksesan adalah ‘KEBAHAGIAAN.’ Dan tentunya, kebahagiaan itu tidak harus didapat dari ‘uang’ dan ‘popularitas.’
Bagi kita yang memiliki definisi kesuksesan yang demikian, segeralah merubahnya. Karena hal tersbut hanya membawa kita kepada ambisi yang dapat menjerumuskan kita dalam kehinaan. Marilah kita rubah orientasi kesuksesan kita kepada sesuatu yang bernilai luhur dan spiritual.
Bermanfaat bagi yang lain
Sebagai contoh, makna kesuksesan menurut penulis sendiri (selain kebahagian yang utama) adalah ‘BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN.’ Sesuai keyakinan penulis (makna spiritual), ada sabda yang mangatakan ‘sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya.’ Sehingga, penulis mendefinisikan makna kesuksesan seperti hal tersebut.
Dan oleh sebab itu, penulis menginginkan kesuksesan itu tidak hanya dirasakan oleh kita sendiri, tapi juga orang lain.
Bahagia
Dan satu hal yang harus ada dari kesuksesan seperti yang telah disebutkan di atas, ‘KEBAHAGIAAN.’ Sukses itu bisa dikakatan apabila kita merasa bahagia, atas apa yang kita kerjakan dan kita peroleh. Jadi, kita tidak merasa terbebani atau merasa stress atas apa yang kita kerjakan. Tapi sebaliknya, kita merasa senang dan bahagia atas apa yang kita lakukan.
Jadi, menurut definisi kesuksesan di atas, kesuksesan bisa diraih dengan mudah. Tapi, bukan setalah diraih lalu berhenti, tapi kesusesan itu sifatnya tanpa batas. Artinya kita lakukan yang terbaik untuk kehidupan di dunia ini yang nantinya akan berbuah di hari nanti.
Dan jangan lupa, apabila kita ingin sukses, marilah kita merasa sukses terlebih dahulu. Sehingga, kita merasa bahagia dalam menjalani hidup ini karena seakan-akan kita sudah sukses. Dan semuanya akan terasa indah, tak ada keluhan atas apa yang kita kerjakan dan yang kita peroleh. Malahan, kita bersyukur atas apa yang kita miliki.
Marilah kita wujudkan kesuksesan kita dan merasa bahagia karenanya.
Comments
Post a Comment
Don't be shy to leave your comment