Siswa yang usil jangan langsung dimarahi. Atau dilempar penghapus. Murid usil itu pasti ada alasannya. Anak usil di kelas, biasanya karena mereka bosan dengan pelajaran atau merasa tidak cocok dengan gurunya. Selain itu, bisa jadi anak ini memang secara intelejensia jauh lebih pandai ketimbang murid lain.
ya, jika sudah merasa sudah tahu dan paham isi materi pelajaran, siswa bisa jadi merasa tidak perlu mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Kalau sudah begini, biasanya siswa akan mencari sasaran yang menarik perhatian guru. bisa dengan cara mengusili teman sebangku atau siapapun yang ada di dekatnya.
Jika ada siswa yang suka usil di kelas, ngusilin temannya, coba tegur. Tapi jangan serius-serius. Misalnya bertanya dengan bercanda. “Ada apa mas atau mbak? Kenapa? Oalah begini, oalah begitu.” Bukan malah diejek, dimarahi. Guru juga sebaiknya tidak mudah melontarkan kata-kata yang bernada makian atau sindiran sarkastik pada siswanya.
Tantang saja dengan suatu yang kreatif. Tapi jangan langsung diberi tugas sebagai hukukman hanya karena siswa mungkin tidak mendengarkan. Si anak didik malah kaget nanti. Tanggapi dengan santai, tetap berpedoman setiap siswa punya kebiasaan dan karakter sendiri-sendiri.
Asalkan kejahilannya itu tidak kelewatan, jangan terburu menilai negative. Usil kadang bisa tersalurkan dengan positif. Untuk mengurangi aktivitas usil tadi, coba alihkan perhatian dengan mengizinkan anak membawa minuman dalam kelas. Bukan makanan, tentunya.
(Sumber: Ahmad Zuhdi Firdaus. 2010. Menjadi Guru Idola. Yogyakarta: Gen-K Publisher. Hal 74-75.)
Comments
Post a Comment
Don't be shy to leave your comment