'Leadership' merupakan kata yang sering kita dengar. Tapi apa sih Leadership itu sendiri? Menurut Chemers M.(1997) dalam ‘An integrative theory of leadership’, Leadership adalah ‘process of social influence in which one person can enlist the aid and support of others in the accomplishment of a common task’.
sumber : leadershippost.com |
Menurut Nurkolis (2003), dalam bukunya ‘Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi’, "Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi". Namun, di sini penulis tidak membahas pengertian leadership itu, namun membahas bagaimana seharusnya seorang 'Leader/Pemimpin' itu.
Menurut penulis sendiri, dalam kepemimpinan, seorang pemimpin seharusnya memiliki beberapa kriteria atau sifat yang termanifestasi padanya. Apa itu? Mari kita ketahui bersama-sama;
1. Bertaqwa kepada Allah Swt.
Bertaqwa adalah syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bertaqwa itu sendiri adalah melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Dari pengertian tersebut, apabila seorang pemimpin telah memiliki hal ini, otomatis ia akan menjadi baik. Sehingga, segala sesuatu yang dilakukannya berorientasikan pada Allah Swt., bukan yang lainnya.
2. Amanah
Seorang pemimpin harus memiliki sifat yang satu ini. Sebenarnya amanah sendiri adalah turunan dari 'taqwa' yang telah disebutkan di atas. Seorang pemimpin yang memiliki sifat ini akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Karena jabatan seorang ketua bukan posisi yang enak (menurut penulis '^_^ ).
Kalau penulis katakan, ia bagaikan pisau bermata dua, yang mana apabila pemimpin dapat melaksanakan tugas-tugasnya akan mengantarkan kepada pahala yang besar. Namun di sisi lain, jika ia tidak dapat melaksanakan tugas-tugasnya akan mengantarkannya pada sebuah keterpurukan (dosa). Oleh karena itu, sifat amanah harus dimiliki agar kepemimpinannya dapat terlaksana dengan baik.
3. Tegas
Menurut penulis, ketegasan adalah sifat yang harus dimiliki setelah amanah. Karena seorang pemimpin apabila tidak tegas, maka anggotanya akan klemar-klemer. Yang akhirnya akan menyebabkan terlambatnya suatu pekerjaan.
Ketegasan yang dimiliki ialah dalam berbagai hal yang bersangkutan tentang kepengurusan tersebut. Karena jika tidak tegas, mungkin terlalu banyak basa-basi, dan lain sebagainya sehingga suatu perencanaan tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, tegas sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
4. Disiplin
Disiplin sendiri adalah turunan dari sifat tergas. Yang mana hal ini juga tidak kalah penting. Demi terlaksananya sebuah tugas, seorang pemimpin harus memiliki kedisiplinan. Karena jika tidak disiplin, terlaksananya sebuah tugas akan berjalan lama.
Bayangkan saja, misalnya ada sebuah acara yang dimulai pada pukul 7, namun karena ada ini, itu terlaksana pada pukul 8. Pasti selesainya juga akan molor. Oleh karena itu, Agar terlaksananya sebuah acara, dibutuhkan pemimpin yang disiplin.
5. Bijaksana
Penulis meletakkannya diurutan ini bukan karena hal ini kurang penting dari sebelumnya. Tapi, untuk menyesuaikan urutannya. Sifat bijaksana sendiri adalah sifat yang tak bisa dipisah-pisahkan dari istilah Leadership. Tapi bijaksana itu gimana sih? Mari kita bahas. Bijaksana itu harus mengetahui situasi dan kondisi, baik itu terhadapa keadaan lingkungan, anggotanya ataupun dirinya sendiri.
Dengan bersifat bijaksana seorang pemimpin akan disukai anggotanya. Kenapa? Karena selain disiplin, bijaksana juga sangat menentukan. Kita ambil saja contoh konkretnya. Misalnya ada polisi, dalam menjalankan tugasnya di jalanan, ia menemui pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helmet, berboncengan dua lagi. Otomatis, polisi tersebut akan memperingatinya (baca aja: ditilang :b).
Namun ketika itu, si pengendara menceritakan bahwa kakaknya sedang kecelakaan di rumah sakit, dan ia butuh pendonor darah secepatnya. Dan polisi yang bijaksana akan menyilakannya untuk melanjutkan perjalanannya. Dari contoh tersebut, bijaksana memang sangat dibutuhkan dalam bertindak, baik kepada diri sendiri, bawahan, ataupun lingkungan lainnya.
6. Jujur
Sifat jujur harus dimiliki oleh pemimpin agar tercipta suasana yang ramah, artinya tidak ada kecurigaan terhadap siapapun. Seperti halnya pepatah arab "qulil haqqo walau kana murron," yang artinya 'katakanlah yang sebenarnya walau itu pahit'.
Jadi apabila seorang pemimpin ada urusan sehingga tidak bisa menghadiri rapat misalnya, maka ia harus bilang sejujurnya kepada anggotanya jika dia ada urusan itu. Bukan malah membuat alasan palsu, mungkin karena urusannya tidak terlalu penting.
Seorang guru lebih menghargai muridnya yang memperoleh nilai 60 dengan mengerjakan secara jujur, dari pada yang mendapat 90 tapi curang. Dan analogi tersebut juga berlaku untuk setiap orang. Oleh karena itu, jujur murapakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh para pemimpin.
7. Saling Percaya
Dengan memiliki sifat ini, seorang pemimpin tidak akan ragu dalam membagaikan tugas. Karena ia percaya akan hasil yang akan diperoleh setelah pelaksanaan tersebut. Dan bawahannya yang dipercayai juga akan berusaha sekuatnya untuk melaksanakan tugasnya karena telah mendapatkan kepercayaan dari pemimpinnya.
8. Ramah
Sifat ramah adalah hal yang sangat penting. Karena apabila seorang pemimpin yang ramah akan lebih dihargai oleh bawahannya sehingga kata-katanya lebih mudah dituruti oleh bawahannya. Dan tentunya lebih disenangi oleh bawahannya. Sebaliknya, apabila tidak ramah, ia akan dibenci oleh para bawahannya, sehingga suasana tidak nyaman dan menyebabkan bawahannya bekerja dalam keadaan terpaksa.
9. Mengerti
Mengerti dalam hal ini adalah mengerti psikologi dari bawahannya. Sebenarnya hal ini sudah masuk dalam pembahasan 'bijaksana'. Namun, apabila dimasukkan pada pembahasn itu akan menjadi terlalu panjang. Jadi penulis pisahkan hal tersebut. Singkatnya mengerti bisa kita contohkan, apabila seorang pemimpin memutuskan ada rapat pada hari H. Dan ia tegas, apabila tidak datang maka dikenai sanksi.
Namun, dari bawahannya ada yang harus pulang karena kakaknya menikah pada hari H tersebut. Seorang pemimpin yang mengerti akan mengizinkannya untuk tidak ikut rapat teresebut. Hal tersebut akan membuatnya merasa senang, karena memiliki pemimpin yang pengertian. Karena pemimpin tersebut dapat merasakan perasaan bawahanya tadi.
Yaitu dengan merasakam dirinya menjadi bawannya tersebut. Coba bayangkan, apaibila ada pemimpin yang tidak dapat 'mengerti', bagaimana perasaan dari bawahannya? Karena itu , pemimpin harus bisa 'mengerti'.
Dan juga sifat-sifat lainnya yang sangat banyak yang tak bisa dibahas satu per satu. seperti saling mencitai, menghargai, rasa malu, rela berkorban, dll. Penulis hanya menyebutkan hal tersebut karena penulis kira hal tersebutlah yang penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin.
Karena sifat baik yang harus dimiliki pemimpin apabila harus disebutkan semuanya, tak akan ada habisnya. Karena sifat-sifat itu sudah umum ada pada setiap orang. Dan kitapun harus memiliki sifat-sifat tersebut pula. Bukan hanya pemimpin saja. Kenapa? Karena setiap dari kita adalah pemimpin, pemimpin atas diri kita sendiri yang akan dipertanggung jawabkan dihari nanti.
Seperti sabda Rosulullah SAW. yang artinya 'setiap dari kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya'.
(M. Syakhul Umam)
Eem...
ReplyDeleteNice writing..