Menulis - Segala sesuatu di dunia ini berproses. Menulispun juga sebuah proses. Dan semua yang besar berawal dari yang kecil. Jadi, jangan ragu untuk bertindak, meskipun itu hal yang sepele. Karena sesuatu yang penting itu bukan karena jumlahnya, tapi karena intensitas keseringannya. Oleh karena itu, Let's start from ourselves. Dan jangan lupa, yang paling penting adalah bertindak. Karena keinginan tanpa berintadak hanyal sia-sia belaka.
Misalnya saja berenang. Kita sangat ingin sekali untuk bisa berenang, sehingga kita mempelajari teori-teori berenang yang baik. Buku-buku sudah dibeli dan dipelajari begitu rajinnya setiap hari. Semuanya dilahap. Tapi tak ada praktek. Ya, akhirnya tetap saja tidak bisa. Disuruh masuk kolam renang tetap saja tenggelam. Karena tak pernah praktek sebelumnya.
Jika kita belajar terus tanpa ada praktek, kita hanya pandai berteori tapi tanpa bukti. Tentunya hal tersebut kurang baik bagi siapapun. Beberapa orang pasti akan bilang "kok mau memberi tahu, dirinya sendiri saja belum ngelakuin". Tentu, celotehan itu tak ingin muncul dari orang-orang bukan? Oleh karenanya, lebih baik pelajari sedikit dulu, lalu praktik. Dari pada banyak tapi tak pernah praktik. There will be nothing guys.!
Tidak berbeda dengan menulis. Semua berawal dari praktik, nantinya kita akan tahu sendiri bagaimana rasanya, bagaimana caranya. Jangan terlalu banyak bertanya, lakukanlah saja, baru kita akan mengerti. Dan apabila kita sudah mulainya, dan menghasilkan sebuah tulisan, 'meskipun tidak banyak', kita akan merasakan merasakan sesuatu, entah itu apa, tergantung orangnya.
Kalau saya merasa senang dan lega. Karena memang sudah berkeinginan sekali untuk menorehkan goresan-goresan ide. Sehingga rasanya saya ingin menulis lebih banyak lagi. Entah itu menulis tentang perasaan sendiri, seperti diary gitu, ataupun berita, artikel, essay, dan tulisan-tulisan lainnya.
Kalau saya merasa senang dan lega. Karena memang sudah berkeinginan sekali untuk menorehkan goresan-goresan ide. Sehingga rasanya saya ingin menulis lebih banyak lagi. Entah itu menulis tentang perasaan sendiri, seperti diary gitu, ataupun berita, artikel, essay, dan tulisan-tulisan lainnya.
'Tapi saya tidak tahu harus mulai dari mana?' adalah pertanyaan yang sering muncul ketika orang ingin muali menulis. Jawabnya, mulai dari mana saja yang anda suka.
Seorang penulis tak ada yang langsung menjadi penulis besar dan hebat. Semuanya berawal dari nol. Karena menulis itu berproses. Kenapa mereka bisa menjadi seperti itu? Itu karena mereka sering berlatih. Sehingga mereka menjadi terbiasa.
Jadi, janganlah ragu, mulailah tulis apapun yang anda bisa. Menulislah sesering mungkin, jangan biarkan waktu yang berharga ini dengan sia-sia. Karena yang menentukan nasib kita adalah kita sendiri, bukan orang lain.
Jadi, janganlah ragu, mulailah tulis apapun yang anda bisa. Menulislah sesering mungkin, jangan biarkan waktu yang berharga ini dengan sia-sia. Karena yang menentukan nasib kita adalah kita sendiri, bukan orang lain.
Jadi, sekali lagi, tulislah apapun yang bisa anda tulis. Karena dalam pikiran kita, sesuatu yang dilakukan dengan intensitas yang sering, maka akan menajadi sebuah sistem, atau bisa juga disebut dengan kebiasaan. Dan apabila pikiran kita telah terbentuk sistem tersebut, yaitu sitem 'menulis', kita akan mudah untuk menulis. Banyak ide yang akan keluar ketika menulis.
Bahkan, Stephen King, penulis legendaris dari inggris ini pernah bercerita, ketika ia kecelakaan. Dan waktu itu ia tidak menulis selama tiga bulan karena hal tersebut. Ketika ia sembuh, dan memulai menulis lagi, beliau berkata 'rasanya saya mulai belajar menulis dari awal lagi'. Jadi, sering-seringlah menulis.
Bagaimana caranya? Ya, lakukan saja. Misalnya, anda kehilangan sandal, tulis. Habis beli nasi di warung dengan teman-teman, tulis. Mengerjakan ulangan sulit, tulis. Habis dikejar-kejar anjing, tulis. Apapun itu, TULIS. Intinya, menulis, menulis dan menulis. Hal itu, akan membentuk sebuah cerita. Dan dengan sedikit mengembangkan, mengubah sana sini, kita bisa menjadikannya sebuah cerpen. Mudah bukan?
Bahkan, Stephen King, penulis legendaris dari inggris ini pernah bercerita, ketika ia kecelakaan. Dan waktu itu ia tidak menulis selama tiga bulan karena hal tersebut. Ketika ia sembuh, dan memulai menulis lagi, beliau berkata 'rasanya saya mulai belajar menulis dari awal lagi'. Jadi, sering-seringlah menulis.
Bagaimana caranya? Ya, lakukan saja. Misalnya, anda kehilangan sandal, tulis. Habis beli nasi di warung dengan teman-teman, tulis. Mengerjakan ulangan sulit, tulis. Habis dikejar-kejar anjing, tulis. Apapun itu, TULIS. Intinya, menulis, menulis dan menulis. Hal itu, akan membentuk sebuah cerita. Dan dengan sedikit mengembangkan, mengubah sana sini, kita bisa menjadikannya sebuah cerpen. Mudah bukan?
Sederhananya begini, apabila kita melewati sebuah kejadian yang menarik, pasti kita ingin menceritakannya. Dan saya yakin, anda sangatlah fasih dalam menceritakan kejadian secara ditel dan rinci. Dan dalam hal ini, kita hanya merubahnya dari lisan menjadi tulisan. Itu saja.
Perlu diketahui, dalam menulis "Gunakan otak kanan anda dulu, baru otak kiri". Maksudnya apa? Otak kanan kita itu cenderung kreatif, acak, holistik, dan di situlah terletak segala kreatifitas yang berhubungan dengan skill. Sedangkan otak kiri, bersifat rasional, kritis dan logika. Jadi, ketika menulis, gunakanlah otak kanan anda, bagaimana? Yaitu, tulislah apa saja yang sudah anda rencanakan. Tulis semuanya yang ada di otak anda. Tak usah dipikir, apakah tulisannya jelek atau tidak, kalimatnya sesuai atau tidak. Apakah sudah enak dibaca. Biarkan saja.
Nah, jika apa yang ingin anda tulis telah selesai, baru gunakan otak kiri. Seperti mengedit dan mengkritisi tulisan yang telah jadi itu. Kita baca tulisan kita dari awal, dan apabila menemukan kata-kata atau kalimat yang salah atau kurang efektif, maka diperbaiki. Baca lagi sambil edit, terus lakukan sampai kita merasa enak dengan bacaan kita.
Dan perlu diingat, ketika kita membaca, tempatkanlah diri kita sebagai pembaca, bukan sebagai penulis. Jika bisa, ketika anda menulis, tempatkan diri anda sebagai pembaca. Jika ingin tulisan anda enak dibaca. Tapi, tanpa mengabaikan isi tulisan yang ingin kita samapikan.
Dan perlu diingat, ketika kita membaca, tempatkanlah diri kita sebagai pembaca, bukan sebagai penulis. Jika bisa, ketika anda menulis, tempatkan diri anda sebagai pembaca. Jika ingin tulisan anda enak dibaca. Tapi, tanpa mengabaikan isi tulisan yang ingin kita samapikan.
Jadi, janganlah menulis sambil mengedit, karena tulisan anda akan lama sekali selesainya. Tulislah dulu, baru edit. Awali dari hal yang kecil, tulis apapun yang ada di pikiran. Dan hal yang paling penting BERBUATLAH. Jangan tunda lagi "MULAILAH DARI SEKARANG JUGA, BUKAN NANTI."
Selamat Mencoba dan Semoga sukses....
(M. Syaikhul Umam)
(M. Syaikhul Umam)
Comments
Post a Comment
Don't be shy to leave your comment