Bagaimana Menangani Siswa yang sok Pandai atau Terlalu Pandai?

Dua murid macam ini, yang pandai dan sok pandai, memang berbeda. Ada yang merasa pandai padahal tak terlalu pandai, tapi ada yang betul-betul pandai sampai mengalahkan kepandaian sang guru.
 
Sebenarnya hal itu tidak menjadi masalah. Justru karena memiliki murid pandai, guru pantas bangga, dan semestinya juga jadi pacuan untuk guru. bahwa wajib baginya terus belajar, meng-update ilmu pengetahuan sekaligus menerima kenyataan. 

Jadi ketika anak didik kita sok pandai, maka jangan jadi guru sok tahu. Malah, dengan berpura-pura tidak tahu, guru bisa mengoptimalkan pemikiran anak didiknha. Bagaimana caranya? Dengan bertanya.
 
Ya, guru tidak perlu malu bertanya kepada siswanya, apakah mereka punya pemikiran tersendiri. Memang sih, terkesan menguji siswa secara halus. Namun, cara ini efektif untuk memancing siswa untuk bereaksi dengan kepandaianya, karena siapa tahu si anak didik mempunyai pemikiran berbeda dan cara pandang tersendiri mengenai segala sesuatu. Artinya, guru harus punya cadangan ilmu untuk mengotrol bahan pembicaraan antara kedua pihak.
 
Ini berujung pada betapa pentingnya berkata jujur. Jika guru mau jujur, maka siswa akan merasa lebih dihargai dan ini salah satu cara mengambil hati mereka. Secara tidak langsung, guru harus berani mengakui kelemahan. 

Misalnya, kalau ternyata guru tidak bisa menjawab soal atau lupa akan satu meteri tertentu, ya mengaku saja. Tak jadi soal, dan tidak akan menurunkan derajat sebagai seorang guru. guru bisa membagi persoalan kepada seluruh siswa, dan menemukan solusinya bersama-sama. Trik mudahnya, menggunakan strategi belajar bersama.
 
Selain itu, guru harus loyal pujian. Kenapa harus? Sekali lagi, selain ketulusan karena prestasi siswa, memuji kepandaian siswa berarti juga sebuah trik, di samping menyiapkan trik-trik khusus bagi siswa yang terlalu pandai. Bagaimanapun baik guru maupun siswa pasit akan memiliki kekurangan pada konsentrasi bidang tertentu, karena sama-sama manusia maka keduanya mustahil tahu segalanya.
 
Selain melakukan berbagai pendekatan ala teman seperti yang dijelaskan di atas, seorang guru juga harus memperhatikan berbagai hal lainnya sehingga terjadi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

(Sumber: Ahmad Zuhdi Firdaus. 2010. Menjadi Guru Idola. Yogyakarta: Gen-K Publisher.)

Comments

  1. Beda Dari yang Lain Bro Postinganya ..

    Mampir , COmment , Dan Follow Blog Saya ya ..


    Saya Udah Followers Blog ini Bro :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Don't be shy to leave your comment